KROMATOGRAFI
PERMEASI GEL
Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang
berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusun
cuplikan antara dua fasa. Satu fasa tinggal pada system dan dinamakan
fasa diam. Fasa lainnya,dinamakan
fasa gerak, memperkolasi melalui celah-celah fasa diam. Gerakan fasa
menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan. Ada banyak
teknik pemisahan
tetapi kromatografi merupakan teknik paling
banyak digunakan.
Kromatografi merupakan metode pemisahan
yang sederhana. Prosedur
kromatografi masih dapat digunakan, jika
metode klasik tidak dapat dilakukan karena jumlah cuplikan rendah,kompleksitas
campuran yang hendak dipisahkan atau sifat berkerabat
zat yang dipisah.Kromatografi ada bermacam-macam diantaranya kromatografi
kertas, kromatografi lapis tipis, penukar ion, penyaringan gel dan elektroforesis.
Kromatografi
Pertukaran Molekul atau
sering disebut dengan Kromatografi Permeasi Gel (GPC) merupakan metode kromatografi
baru, meliputi kromatografi
eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi permeasi gel.
Kromatografi ini paling mudah dimengerti dan paling mudah dikerjakan.Selain
kesederhanaannya, teknik ini sangat berguna. Metode ini dapat digunakan
terhadap suatu cuplikan
yang larut dan penggunaan
utama kromatografi gel biasanya dalam salah satu dari tiga hal ini.Pertama, kromatografi gel sangat berguna untuk untk pemisahan
spesies dengan berat molekul tinggi
(BM >2000), terutama yang tak terionkan. Selain dari resolusi dari setiap makro molekuler seperti protein dan
asam nukleat, kromatografi gel dapat digunakan untuk mendapatkan
distribusi berat molekul dari polimer sintetis. Kedua, campuran sederhana dapat
dipisahkan secara mudah dengan kromatografigel,
terutama jika penyusun campuran itu memiliki berat molekul yang sangat berbeda.
Untuk hal ini dapat dilakukan dalam jumlah besar. Ketiga, kromatografigel sangat cocok untuk kerja awal, pemisahan
eksplorasi dari cuplikan yang tak diketahui. Pemisahan
ini memberikan gambaran
isi cuplikan,
sehingga dapatdiketahui dengan cepat apakah cuplikan itu memiliki berat
molekul rendah atau berat molekul tinggi.
A. Kromatografi
gel memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya:
1.Pita-pita sempit.
2.Waktu pemisahan
pendek.
3.Waktu pemisahan mudah diramalkan.
4.Harga Tr sesuai dengan ukuran cuplikan.
5.Tidak terjadi kehilangan cuplikan atau reaksi
selama pemisahan.
6.Hanya terjadi sedikit
masalah dalam deaktivasi kolom.
B. Kromatografi
gel juga memiliki kelemahan:
1.Kapasitas terbata
2.Tidak dapat digunakan untuk cuplikan yang
mempunyai ukuran hampir sama.
3.Prinsip pemisahan tidak seperti kromatografi
lain.
Kekurangan yang paling menonjol adalah kapasitas puncak
yang terbatas. Ini berarti hanya ada sedikit pita yang dapat dihubungkan dengan
kromatogram total, karena kromatogram
cukup pendek semua senyawa terelusi sebelum total. Pada kromatografi gel jarang terlihat lebih dari enam pita pada satu
kromatogram. Ini berarti bahwa kromatografi gel biasanya tidak
dapat memisahkan secara sempurna suatu cuplikan kompleks, tanpa pemisahan lebih
lanjut dengan metode lain.
Kekurangan
kedua adalah tidak dapat memisahkan senyawa-senyawa yang mempunyai ukuran
hampir sama. Perbedaan pada kromatografi gel adalah prinsip pemisahan yang
berbeda denganyang digunakan metode kromatografi lain. Konsep factor pemisahan
α, dan factor kapasitas k’ tidak bisa digunakan. Susunan fasa gerak juga
relative tidak penting pada
kromatografi gel.
Pengelompokkan berbagai penggunaan kromatografi gel
biasanya dibagi dalam dua teknik yaitu teknik filtrasi gel (pelarut air) dan kromatografi permeasi gel
(pelarut oragnik).
·
Teknik
kromatografi permeasi gel (GPC)
Berkembang
sebagai cara penentuan bobot molekul polimer yang digunakan sejak tahun
1960-an. Kromatografi gel merupakan metode kromatografi baru, meliputi
kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi permeasi
gel. Kromatografi ini paling mudah dimengerti dan paling mudah dikerjakan dan
sederhana. Diantara aplikasinya dapat digunakan untuk menentukan bobot molekul polimer
Metode ini dapat digunakan terhadap
suatu cuplikan yang larut dan penggunaan utama kromatografi gel biasanya dalam
salah satu dari tiga hal ini. Pertama, kromatografi gel sangat berguna untuk
untk pemisahan spesies dengan berat molekul tinggi (BM >2000), terutama yang
tak terionkan. Selain dariresolusi dari setiap makromolekuler seperti protein
dan asam nukleat, kromatografi gel dapat digunakan untuk mendapatkan distribusi
berat molekul dari polimer sintetis. Kedua, campuran sederhana dapat dipisahkan
secara mudah dengan kromatografi gel, terutama jika penyusun campuran itu
memiliki berat molekul yang sangat berbeda. Untuk hal ini dapat dilakukan dalam
jumlah besar. Ketiga, kromatografi gel sangat cocok untuk kerja awal, pemisahan
eksplorasi dari cuplikan yang tak diketahui. Pemisahan ini memberikan gambaran
isi cuplikan, sehingga dapat diketahui dengan cepat apakah cuplikan itu
memiliki berat molekul rendah atau berat molekul tinggi.
Metode ini didasarkan pada teknik fraksinasi yang tergantung
dari ukuran molekul polimer yang diinjeksikan ke dalam suatu kolom yang terdiri
atas gel berpori berjari – jari sekitar 50–1060A.Kolom dapat melewatkan molekul
pelarut yang merupakan fasa bergerak, sedangkan molekul polimer yang lebih
kecil dapat memasuki pori – pori gel, karena itu bergerak lebih lambat
disepanjang kolom dibanding molekul besar. Elemen yang keluar dideteksi dengan
cara spektroskopi atau cara – cara fisik lainnya dan dikalibrasi dengan larutan
polimer standar untuk menghasilkan kurva distribusi bobot molekul.
·
FASA DIAM
Pemisahan dalam kromatografi gel sebagian besar
ditentukan oleh jenisfasa diam yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan gel
atau fasa diam untuk suatu pemisahan
merupakan langkah penting.Fasa diam yang digunakan untuk kromatografi
gel merupakan bahandalam ukuran pori berbeda-beda dimana setiap ukuran cocok
untuk pemisahansenyawa
yang tertentu berat molekulnya. Kebanyakan dengan
kromatografi permeasi gel digunakan fasa diam polistirena berpori yang
mempunyai ikatansilang
divinil benzena. Poragel dan Bio-Bead dapat untuk memisahkan senyawayang
relative kecil sampai dengan berat molekul sekitar 20.000. Styragel untuk memisahkan senyawa besar
dengan berat molekul 20 juta. Gel vinil asetat berporiserupa dengan gel
polistirena, tetapi untuk senyawa dengan berat molekul rendah.Merkogels pori kecil lebih baik digunakan untuk
pemisahan senyawa dengan berat molekul kurang dari 2000, dan kurang
dari sejuta.
·
FASA GERAK
Dalam kromatografi gel, tidak seperti pada kromatografi
cairan lainnya,fasa
gerak tidak diubah – ubah untuk mengatur resolusi. Fasa gerak dipilih dengankekentalan rendah pada suhu pemisahan ( supaya
harga N tinggi ) dan untuk melarutkan
cuplikan. Fasa gerak dengan kekentalan rendah itu mempunyai titik didih
sekitar 25-50°C diatas suhu kolom.
Jika cuplikan sukar larut, fasa gerak dipilih supaya dapat
melarutkan cuplikan.Jika digunakan detector
refraktometer, fasa gerak dipilih dengan indeksrefraksi optimum. Jika diperlukan kepekaan detector maksimum, indeksrefraksifasa
gerak harus berbeda besar dengan indeks refraksi cuplikan.Pengaruh fasa gerak
pada fasa diam yang tak kaku untuk kromatografi gelharus dipertimbangkan.
Berbagai gel untk kromatografi permeasi gel dapat tahanterhadap berbagai pelarut organic, tetapi ada perkecualian untuk aseton
danalcohol tidak boleh digunakan dengan fasa diam polistirena
(Sumber: http://niellastory.wordpress.com)
2 komentar:
Bagus sekali, namun terlalu banyak tulisan, sehingga terkesan membosankan, jenuh mata membaca..
akan lebih baik diberi font dan ukuran beda atau dilengkapi gambar..
excellent..
Terima kasih infonya, isinya bagus namun terlalu banyak kalimat yang diulang-ulang.
Posting Komentar